Sabtu, 16 Februari 2013

Indonesia Tanah Air Beta

kemaren pertanggal 15 februari 2013. berbincang mengenai ke-Indonesiaan yg bahasan dipergunakan anak kemaren sore, perbincangan ini terlihat santai tapi dalam. di sekitaran alun-alun kidul Yogyakarta.

saya ditentang teman saya Mengapa saya ingin keluar negri dan menetap disana.? Indonesia membutuhkan orang-orang pintar, dan rata-rata orang pintar terbang jauh meninggalkan Indonesia. beratasnamakan kepentingan pribadi. kepntingan mengenai materi,mengamankan nilai kesosialannya dan lain-lain.

mereka bangga atas negara indonesia, mereka mengakui Indonesia ini kaya raya tapi Miskin.
Petakan-lah dulu kekayaan Indonesia ini, semua sudah diakuisisi oleh pihak asing, Tanah masih ngontrak, air beli, udara bayar. Hampir semua Sumber daya alam Indonesia (SDA) digerogoti oleh Pihak Luar. Untuk Indonesia tidak collapse, dengan menyewakan SDA, okelah sudah berapa tahun Pihak Luar merajai di Negri Permai ini. Tidakkah kita bisa membangun diri Indonesia dengan pinjaman lunak dari pihak asing, tapi ya sudah menumpuk banyak utang.

saya sedkit tahu mengenai perdagangan dunia, yang mempengaruhinya adalah 1) Beras 2) CPO dan 3) LNG, yang mungkin suatu saat akan berubah faktor yang mempengaruhi perdagangan dunia ini yang semua itu sudah diberikan/disewakan sementara ke pihak asing, sementara ekspor dari pihak luar adalah barang sisa-sisa tanpa dicek label kesehatannya. dan dengan mudahnya bisa masuk ke Indonesia (Sudah menjadi rahasia Umum).  tapi apa daya . daya beli Indonesia masih rendah, itulah adalah alasan klasik. Dan Yang lebih kejamnya lagi sudah daya beli Indonesia sudah rendah masih harus dikorupsi oleh Anjing-Anjing itu lagi dana Anggaran untuk perbaikan hidup rakyat Indonesia. Kejam Bukan, Indonesia ini.

mereka tidak tahu doktrin yg tertanam dan mgkn akan berbuah ke generasi selanjutnya, akhirnya habislah Indonesia ini. Doktrin dimana habis kuliah, kerja dan mapan sudah cukup bagi mereka. sementara dilain pihak masih banyak teman mereka menanggis di gubuk derita. Inikah Indonesia..?

kmren saya menawarkan saran belajar yang benar dan tinggalkan Indonesia, karena Indonesia sudah dipetakkan oleh kekuasaan negri lain. Liberalisme yang sudah dianut Indonesia masih terselubung. jangan matikan kreatifitas mu karena suatu sistem itu adalah kata-kata yg dari seorang Pendeta Mery Pakpahan. Permainan Indonesia harus mayoritas dan punya uang yang mampu hidup di negri yang permai ini.

Alasan lain yang membuat mereka ingin bertahan dengan ke-Indonesia-an Mereka adalah alasan dari Keluarga hal ini berkaitan dengan Budaya dan sistem sosial yang mereka anut. Padahal apa..?
Indonesia sudah seperti melupakan budayanya, Indonesia dan bangsanya adalah malaikat-malaikat kecil yang terus akan merusak, atas nama kebudayaan atas nama ini dan itu.

dahulu saya prnah mendapat ceramah dari Dosen saya " Jangan percaya dengan orang eropa, mereka licik" tapi kenyataannya bangsa Indonesia lebih licik, hanya segelintir orang yang masih percaya dengan bangsa Indonesia atau temannya atau saudaranya sendiri di Indonesia.

Lihat dan saksikan, berapa juta rakyat Indonesia dinistakan suaranya ketika Pemilu atau Pemilu Kada.
Lihat dan saksikan, berapa juta rakyat Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Lihat dan saksikan, Angkuhnya para regulator dan biraktor kita terhadap SAUDARA-nya Sendiri (Bangsa INDONESIA) tapi melempem ketika berhadapan dengan pihak Luar.

Berapa Juta Rakyat Indonesia yang sekarang tidak mengikuti gaya ketimuran Indonesia. Yang saya tahu gaya ketimuran itu adalah . 1) Berpakaian sopan, 2) tutur kata ramah, 3) menghormati orang tua dengan mencium dan mensakralkan hubungan mereka dengan orang tuanya (khusus untuk tionghoa hal ini masih dihormati mereka), 4) sudah berapa juta orang Indonesia yang hidup sebagai penganut paham Instanisme ( mereka sudah membuka internet tanpa baca buku),Hedonisme, Free Sex,Konsumtifisme dll. 5) dan berapa persen rakyat Indonesia yang masih mau belanja di Pasar (Makan kaki lima, masak di rumah dll)

Itukah Budaya Indonesia..?
tentu bukan, tapi sebagian dari itu adalah tiitpan dari nenek moyang kita.
apakah itu salah mereka seutuhnya, tentu tidak..
karena setiap manusia terlahir dengan otak dan pikiran yang mampu meresapi dan memilah mana yang baik dan buruk. tapi kebebasan berkambing hitamkan globalisasi.

ah, sama saja semua itu adalah klise yang dipugar agar belangnya tidak terlihat.
apakah saya tidak memiliki NASIONALISME..?

Apakah arti nasionalisme kalau saya masih melihat bangsa ku menanggis dalam keterpurukan, Apkah arti Sumpah Jabatan, Sumpah Pocong, Sumpah Palapa, dan Sumpah-Sumpah lain yang ada di Bumi pertiwiku ini. Justru karena saya sangat mencintai Indonesia Lah makannya saya mengkritik ini semua. INDONESIA TANAH AIR BETA DAN KITA.

Rabu, 02 Januari 2013

kita dan mereka...

tahapan yang mungkin anggap adalah kejenuhan dari seorang mahasiswa.tak mengerti apakah yang
terjadi di persimpangan jalan ini, cerita ini diilhami pada
tanggal 30 desember 2012 hari minggu sampai dengan 1 januari 2013.
tidak-kah semua itu berawal dari sang khalik dan berakhir untuk sang khalik itu juga. Hal itu semakin
terasa memilukan karena tanggal 30-12-2012 itu adalah hari minggu dimana umat nasrani beribadah kepada sang khalik penguasa dan pemimpin Bumi ini. dari awal pagi saya sudah berkemas untuk acara ke Gn. Sumbing berharap akan datang sebuah cahaya terang sebagai penyemangat hari-hari ku di jogja yang semakin pekat dengan kejenuhan. Pagi itu aku hanya pamit ke bapa di surga yesus kristus, dan sang bapa mengizinkan untuk melangkah dan pergi untuk mencari suasana baru diluar kenikmatan yang terus ku rasakan. ya, benar saja akan hal itu aku adalah manusia yang gak suka diomelin orang harus membonceng orang yang super bawel dan takut perjalanan selama 4 jam lebih di atas motor harus dinikmati dengan lapang dada. nah loh,sampai-lah di lereng gunung memakirkan motor di base camp pendaki untuk mengamankan dari hal kehilangan kendaraan. sebelum sampai di base-camp kami semua sudah disambut dengan mereka-mereka yang halus dan hembusan bau kemenyan yang darimana berasal saya tidak tahu.perjalanan sampai puncak hanya sekitar 6 sampai 8 jam dan jauhnya 7 km, karena treknya yang luar biasa keren maka harus berhati-hati. rasa kekeluargaan semakin terpacu kuat ketika pembagian minum 8 botol air harus bertahan selama 2 hari 1 malam. dan tidak ambil pusing, botol yang sudah diisi ulang dengan air sungai. dan air itu rasanya luar biasa segar,percaya deh..!!! alam telah menyediakan semua kebutuhan manusia karena manusia-lah alam menjadi liar. (begitu kira-kira tulisan di makam alm.tri ananto 1979-2006). mereka yang tidak percaya cobalah tanpa dimasak. pendakian kami hentikan di Pos 2 kami rasa rintihan hujan menyudahi langkah kami dan bercamping disana.

di perjalanan saya tidak terlalu mengikuti keadaan sekitar saya, saya hanya konsentrasi akan sampai di tujuan karena alasan trauma yang mendalam kala itu. dan campuran dari teman boncengan yang super bawel dan cerewet membuat perjalanan gak asyik.
tepat pukul 19.30 di arloji saya. tanpa babibu kami istirahat dan mengeluarkan segala macam logistik untuk menambah tenaga kali saja hujan tidak  lama menghampiri bumi. tenyata prediksi kami jauh berbeda hujan menyapa kami begitu lembut sampai pukul 23.00. tepat pukul 20.30 badan saya merasa mengigil hebat satu ketakutan saya yaitu hipotermia. pelajaran hipotermia bisa membunuh dan salah satu pembunuh berdarah dingin kalau di hutan.
tidak lama kemudian beberapa teman cowok kami mendirikan camp untuk beristirahat berharap bisa mengejar sunrise di ufuk timur keesokan harinya. sambil
terus memegangi lilin untuk hangat saya tetap berdoa dan tetap melewat dingin yang hebat. 10 menit sudah selesai-lah camp untuk cewek, tinggal menunggu camp cowok 10 menit lagi. karena menunggu adalah pelajaran yang sulit diterima saya masih mencercau tak karuan. 10 menit sudah berlalu camp cowok sudah berdiri, ambil sleeping bed dan menyuruh teman-teman cowok untuk menghangatkan tubuh yang dingin ini. hal ini sampai pukul 20.30. berharap untuk istirahat hanya impian kosong ternyata tendanya tanpa lapisan bawah sehingga air merembes dari tanah dan membasahi tubuh teman kami dan satu lagi teman kami menggigil hebat juga. berharap air bisa kering karena panas tubuh ternyata salah malah teman kami kalah. dan harus membuka semua pakaian yang melekat di tubuhnya, bermodalkan kolor + sleeping bed dia berharap melanjutkan tidur, 30 menit merasa nyaman akan tidur. hanya omong kosong kaki-nya terkena air dan kedinginan hebat kembali ternyata mereka bangun tenda dkat dengan parit yang dibuat pendaki lainnya. rasa dingin itu tidak bisa ditawar lagi, dia bangun dan mencari-cari alas yang bisa menghinggapi tubuhnya agar hangat. hanya omong kosng. akhirnya dengan suka rela kami (aku+ denovan) menawarkan celana dan baju untuk dipakainya. maka dia seperti penjelmaan kedua manusia yang berbeda. 
tidak sampai disitu kami harus terbangun karena cacing dalam perut sudah berontak dan meminta bagian makan,karena perut kami dalam keadaan kosong maka si cacing terus bernyanyi ala rocker's ala candil serius band. hahhaha.. kami masak air + mie instan tapi dengan sejuta usaha dari denovan ( mulai dari kompor yang bermasalah, gas yang dibawa bocor sampai perjuangan untuk meminta api semua adalah pinjaman kecuali gas pembakar). Haahahahha,,, mau makan aja perjuangan amat padahal bahan sudah lengkap. inilah serunya jadi anak gunung. jangan berharap akan menemukan burjo,carrefour,K-24 atau brand trade lainnya.

makan-minum rampung sampai jam 1-an kami bernia
t untuk menghabiskan malam untuk tidak tidur tapi ada daya hujan kembali menggangu obrolan dan tibalah untuk tidur ala anak punk ditangkap menundukan kepala ke dengkul kaki sprti jongkok. lumayan bisa tidur setelah perut terisi 2-an tidur lalu bangun ingin jumpa sun-rise. ber-7 (4 cowok,,3 cewek tangguh). ada pengalaman menarik ketika pagi ini dimana kami diikuti oleh gerombolan makhluk yang ingin bersenang-senang kepada kami alias memainkan kami dengan senda gurau ala mereka tapi gagal semua krn pemimpin mereka adalah manusia sendiri. dan manusia dipimpin oleh sang khalik. pagi itu banyak melihat serigala,monyet dan segala macam gaib yang gak jelas bentuknya. raungan serigala hampir menyicutkan nyali ku untuk mendaki sampai atas (puncak) karena didasarkan keinginan yang lebih maka mencoba untuk melangkah dan terus melangkah sampai pos -3, disanalah probelm kaki,perut dan segalanya berkecamuk.
tapi memang gak sampai puncak karena persoalan kaki kiri yang tidak bisa diajak kompromi. dua orang tidak sanggup mengikuti perjalanan kami pulang dan teman yang lain melanjutkan perjalanan sampai di watu kotak. karena persoalan batere kamera sih, katanya. Hahahah..

sedangkan aku dan
teman yang cerewet turun. sekitar 40 menit untuk turun. nah,
tiada kesan karena satu pikiran saya harus turun dan lapar yang melanda begitu hebat. sampai bawah beres-bereskan tenda dan masak. masak juga harus ada perjuangannya loh, kami mengan
tri kompor dengan sesama pendaki karena mereka masih masak. sambil menunggu mereka kami beres-beres,lipat-lipat peralatan tidur sampai tenda. nah rasa capek sudah menghampiri lagi sesama
teman pendaki memberi kami 2 tusuk bakso + ikan sarden untuk kami lahap, tanpa babibu saya ambil karena lumayan menurut ku.
sambil menunggu teman-teman dari atas untuk menyelesaikan petualangan mereka kami masak untuk makan yaitu indomie rebus rasah mbyar jam 8.42 denovan turun,langsung saja diajak mengambil air di bawah sampai di tempat camp kami, 
menunggu yang lain berkemas dan pulang.


dan
ternyata kesimpulan yang didapatkan mereka ada dan kita ada.